Ini, lagi-lagi cerita silat (cersil) yang benar-benar seru, lucu, dan tentu saja menghibur bagi anda yang suka membaca. Cerita ini berkisah tentang Suro Sinting yang melanjutkan petualangannya terdahulu dalam Dewa naga Baja. Kali ini Suro Sinting beraksi lagi dalam memperebutkan Bunga Puspajingga.
Suro Sinting ingin mendapatkan Bunga Puspajingga yang tumbuh di sebuah tebing gunung yang menjulang tinggi mencakar angkasa. Bunga itu merupakan sarana untuk menyembuhkan kaki ibunya yang lumpuh.
Untuk mendapatkan Bunga Puspajingga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak pendekar berilmu tinggi juga menginginkan bunga sakti itu.
Suro Sinting ingin mengalahkan pasaing-pesaingnya yang sama-sama menginginkan bunga itu. Tak peduli ketika harus bertarung dengan lawan-lawannya di tebing gunung yang berada di atas jurang maut! Tak peduli meskipun yang menjadi lawan-lawannya adalah para pendekar sakti yang berhati keji. Bahkan Suro Sinting juga harus berhadapan dengan gerombolan perampok kejam yang tak berperikemanusiaan!
Apa saja yang menghalang, akan diterjang. Siapa saja yang menghadang, akan dimusnahkan. Semua akan dilakukan Suro Sinting demi mendapatkan Bunga Puspajingga.
Untuk mendapatkan Bunga Puspajingga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak pendekar berilmu tinggi juga menginginkan bunga sakti itu.
Suro Sinting ingin mengalahkan pasaing-pesaingnya yang sama-sama menginginkan bunga itu. Tak peduli ketika harus bertarung dengan lawan-lawannya di tebing gunung yang berada di atas jurang maut! Tak peduli meskipun yang menjadi lawan-lawannya adalah para pendekar sakti yang berhati keji. Bahkan Suro Sinting juga harus berhadapan dengan gerombolan perampok kejam yang tak berperikemanusiaan!
Apa saja yang menghalang, akan diterjang. Siapa saja yang menghadang, akan dimusnahkan. Semua akan dilakukan Suro Sinting demi mendapatkan Bunga Puspajingga.
Lebih lengkapnya baca di SINI.
Negeriku tercinta, Indonesia, 28 Agustus 2017
